Sabtu, 22 Juni 2013

Fanfiction : Family, Love, and Friendship Ch3 (Kocchimuite Miiko)


Disclaimer: Ono Eriko (saya meniru Chara beliau dengan sedikit perubahan)
Miiko POV
~~~~~~
“Miiko, jangan melamun. Nanti adonannya tidak jadi.” Suara Mari cukup mengagetkanku. “ah iya, baiklah. Maaf.” Ucapku berentetan. Hari ini kami libur. Jadi aku, Mari, dan Yukko memutuskan untuk membuat kue. Ini memang kegiatan rutin kami bertiga setiap bulannya. Yah, minimal 1 kali/bulan. Dan pilihan kami kali ini adalah Cup Cake Mini Coklat. Makanan kecil nan sederhana tapi menggugah selera ini salah satu makanan favorite yang sering kami buat. Dan tempat terpilih kali ini adalah….. rumahku…


Aku kembali mengocok  adonannya. Mari memaasukan coklat pasta kedalam adonan yang sedang aku aduk. Sedangkan Yukko sedang menyiapkan cetakan dan oven. Daaaan yupp. Selesai, tinggal memanggangnya di oven selama 20 menit. Kami pun memutuskan untuk duduk dimeja makan. Belum sampai 5 menit, aku, Yukko, dan Mari sudah sibuk berkutat dengan ponsel masing-masing. Aku yakin, yukko sedang membuka web kesayangannya yang berisi resep-resep masakan mulai dari kelas rumahan, sampai sekelas chef.

Sedangkan Mari, dia sih ada dua kemungkinan, satu memantau penjualan komiknya lewat internet, kecil-kecil begini Mari sudah jadi komikus yang lumayan terkenal lho. dan yang kedua sedang ‘memantau’ segala social media milik Nakazawa. Yah akhir-akhir ini Mari sering menjadi stalker Nakazawa. Mungkin karna kejadian di café itu Mari mulai tertarik dengan Nakazawa.

Kalo aku.. aku lebih memilih untuk menonton anime kesukaan ku di ponselku. Kali ini aku sedang menonton ‘Fullmetal Alchemist’. Yah tak usah dijelaskan, karna pasti akan sangat panjang sekali. Yang jelas tokoh kesukaanku itu Alphonse Elric. Hahaha, wujud manusiannya sangat manis.

Tak terasa 20 menit sudah berlalu. Filmku belum selesai, tapi dibandingkan cup cake mini ku gagal akupun memilih untuk menyudahi menonton dan mengangkat cup cake mini itu dari oven. Aku menghitung jumlah cup cake mini yang kami buat. Hmm, ada 60 buah cup cake mini, berarti masing-masing mendapat 20. “hmm, kali ini kita membuat banyak. Apa akan kalian makan sendiri?” tanyaku pada Mari dan Yukko. “hmm, mungkin aku akan memberikannya pada Kenta, siapa tau dengan ini dia bisa melupakan Chiharu.” Ucap Yukko pelan, kulihat wajahnya sedikit memerah. “kalo aku, mungkin setengahnya akan kuberikan pada Nakazawa. Yah sebagai tanda terima kasih telah menyadarkanku.” Ucapnya santai sambil terus membungkusnya di plastic yang tadi kami beli, lalu mengikatnya dengan pita. “lalu kau bagaimana Miiko? Mau kau berikan pada Tappei? Yoshida? Atau kau makan sendiri hm?” Mari balik bertanya pada diriku. “hmm, mungkin akan aku berikan separuhnya pada tappei.. mungkin. Kalau aku tidak kalap lalu memakan semua cup cake milikku. Hahahhaha” kami bertiga pun tertawa karna jawaban nyelenehku yang tadi. Hahh~ hari yang sangat menyenangkan. “ kalau begitu, kami pamit dulu ya Miiko.” Ucap Yukko setelah kami selesai beres-beres. “aku juga pulang dulu ya Miiko.” Aku mengantar mereka sampai depan pintu. “Hati-hati ya” ucapku lalu melambaikan tanganku.

Hari  sudah sore, aku melihat satu bungkus plastic berisi sepuluh cup cake mini buatanku. Yah, mungkin aku akan memberinya ke Tappei hari ini juga. Aku pun melepas apronku lalu membawa bungkusan plastic itu keluar rumah. Tak lupa juga aku mengunci pintu karna papa dan mama belum pulang kerja, mamoru sedang kencan dengan Yuka, dan Momo masih bermain dirumah teman-temannya.
Sekarang tujuanku adalah Lazy Moon.
.
.
.
Klining

“selamat datang. Eh Miiko-chan. Mencari Tappei ya?” tanya ibu Tappei ramah. “ iya tante. Apa  Tappeinya ada?” aku kembali bertanya dengan ramah. “wah sayang sekali, Tappei baru saja pergi ke taman, ada yang ingin di sampaikan Miiko-chan?” ucapnya masih tersenyum. “ah tidak usah tante. Kalau begitu aku ke taman saja menyusul Tappei. Salam untuk om ya tante.” akupun membalik badanku setelah membungkuk. “hati-hati Miiko-chan” aku ingin menjawabnya, tapi aku sudah berada diluar saat mendengar suara itu. akupun hanya tersenyum melewati dinding kaca ini.
Hashiridasu basu oikakete Boku wa kimi ni
Tsutaetakatta Kokoro no moyamoya ga kiete Taisetsu na mono ga mietan da
Konna kantan na Kotae ga deteru no ni Nani ni tameratte miokutta no darou? Boku ga boku dearu tame ni Shoudou ni sunao ni narouDaisuki da kimi ga daisuki da Boku wa zenryoku de hashiru Daisuki da zutto daisuki da Koe no kagiri sakebou
Daisuki da kimi ga daisuki da Iki ga kurushiku naru yo Shimatte okenai Oogoe diamond

Tau lagu itu kan? Nah itu salah satu lagu kesukaanku. Sepanjang jalan menuju taman kali ini kulalui dengan menyanyikan lagu itu. mataku mulai menangkap Tappei. Sebenarnya aku ingin berteriak lalu menghampirinya. Tapi aku urungkan niatku saat melihat ada seseorang perempuan berdiri di depan Tappei. “Tappei, kumohon terima kue coklatku ini.” Ohh Miho toh ternyata. “ehh aku tak suka manis. Hehehe” balas Tappei. “Jangan mengeles. Kumohon terimalah kue coklatku ini.” Ohh Miho sangat pintar merayu. Lihat saja sekarang Tappei menerimanya. Entah kenapa, hatiku terasa nyeri saat Tappei menerima pemberian orang lain. Segera saja aku berlari sebelum air mata ini menetes.

Trap

Trap

Trap

Bruk

“aduhh..” keluhku. Ini dia salah satu akibat tidak memperhatikan jalan. Sekarang aku malah menabrak seseorang. “Maaf. Apa kau tidak papa?” suaranya terdengar familiar di telingaku. “Ah, Yoshida. Aku tak papa. Maaf telah menabrakmu.” Dia pun membantuku berdiri. “Yamada, itu apa?” tanyanya saat melihat sebuah bungkusan berpita. “ahh, ini untukmu Yoshida. Tadi aku, Mari, dan Yukko membuatnya bersama.” Yah, dibandingkan tidak diberikan pada siapapun lebih baik aku berikan pada Yoshida kan.. “ehh, benar nih? Terima kasih Yamada.” Ucapnya dengan mata berbinar. Yah, aku tak mengerti kenapa dia bisa begitu. Mungkin tadi dia kelaparan jadi saat kuberikan makanan dia senang sekali. “yasudah ya aku pulang dulu. Bye.” Ucapku sambil melambaikan tangan lalu berlari pulang. Samar-samar terdengar suara Yoshida yang mengatakan hati-hati.
.
.
Besoknya, udah di sekolah
.
.
“Pagi semuaa…” ucapku dengan ceria. Mencoba melupakan kejadian kemarin. “Pagi Miiko.. Pagi Yamada..” sahutan balasan pun menggema di satu kelas. Aku berjalan ke mejaku. Disana sudah ada Mari dan Yukko. “hei, kalian sudah memberikannya??” tanyaku pada mereka. “sudah kok.” Jawab mereka kompak. Aku menaruh tasku dan segera duduk. Tak lama kemudian Yoshida menghampiriku. “Yamada terima kasih cup cakenya. Itu sangat enak.” Puji Yoshida. Serentak satu kelas pun diam membisu. “iya sama-sama. Anggap saja itu tanda terima kasihku sudah mengajarkan pelajaran yang selama ini aku tidak mengerti.” Aku hanya bisa tersenyum. “ahh… Miiko memberi kue ke Yoshida ya?? Aku juga kemarin memberi kue ke Tappei. Iya kan Tappei??” kata Miho sambil mengamit lengan Tappei erat. “Hn.” Satu kata, dua huruf, beribu makna. Aku lihat muka Tappei memerah seperti menahan kesal.
“Anak-anak, ayo cepat duduk di bangku masing-masing.” Kamipun kembali ke tempat masing-masing sesuai perintah pak Oonishi. “hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo masuk dan perkenalkan dirimu.” Lanjut pak Oonishi. Kami pun penasarah dengan murid baru itu. “Selamat pagi..”

~~~TBC~~~

A/N : hueeee maaf… udah lama gak muncul malah lanjutin dengan cerita yang aneh nan gaje ini T.T pendek pula-___- btw, aku mau nanya nih… ada yang ketemu ono eriko?? Betapa beruntungnya kalian T.T sebenernya aku lanjutin ff ini karna lagi bingung mau ngapain. Habis ntn naruto road to ninja, masih ke bawa galaunya sampe sekarang-__-
Oiya, ngomong-ngomong sebenernya aku belum nyiapin siapa anak barunya.. habis aku bingung mau lanjutin gimana lagi-_-
 Udah ah ngebacotnya nanti gak selesai selesai lagi-__- bubay. Ketemu di fanfic berikutnya *gak janji*
  janji*

5 komentar:

  1. Eh lanjut dong ke ch 4 please keren nih 😉😊😁

    #rara

    BalasHapus
    Balasan
    1. aa.. sankyuu><
      udah di lanjut kokk.. maaf atas keterlambatannya...
      http://erma-chapter.blogspot.com/2015/02/fanfiction-family-love-and-friendship.html

      Hapus