Disclaimer
: CLAMP
Pair:
ChihaTaka
Warning
: Typo(s), gaje, bertele-tele, gak nyambung, OOC, aneh, dan kawan-kawannya
Summary
:
cerita
tentang seorang yatim piatu yang tinggal di suatu keluarga dan mmenyukai anak
di keluarga itu///hanya dia yang bisa mengubah pendapatku tentang bintang. hanya
dia, bukan orang lain///gaje.gaje.gaje.gaje.. baca aja deh kalo gak
percaya-.-// takashi itu yamazaki... pada gak lupa kan???
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tak
ada yang lebih menyenangkan dibanding dengan tinggal dirumah sendiri.
Sayangnya, aku tak bisa merasakannya lagi. Aku Mihara Chiharu. Seorang yatim
piatu yang tinggal di keluarga sahabat alm orang tuaku. Sebenarnya rumah kami
masih ada, namun karna umurku yang baru menginjak 16 tahun aku diharuskan
tinggal dengan waliku. Dan orang yang menjadi waliku adalah sahabat dari kedua
orang tuaku sendiri yang telah meninggal karena kecelakaan mobil. Keluarga
Yamazaki. Keluarga yang sudah berbaik hati merawatku semenjak 5 tahun lalu.
Akupun sudah dianggap anaknya sendiri. Aku juga diberi semua fasilitas seperti
anaknya. Dan anaknya, Yamazaki Takashi, yang umurnya hanya beda beberapa bulan
dariku, sudah menganggapku sebagai adik baginya. Walaupun aku tak pernah mengharapkan
seperti itu.
Aku
melirik jam, sudah jam 6.30. dan bila aku tak berangkat sekarang, aku akan
terlambat masuk sekolah karna aku akan membantu Maki-neechan membereskan toko
aksesorisnya terlebih dahulu. Aku sangat dekat dengannya, dia bahkan sudah kuanggap
sebagai kakak sendiri. Mungkin karena aku adalah anak tunggal. Aku segera
berlari turun, kemeja makan, lalu meminum segelas susu dan lalu menyambar
sepotong roti bakar dan keluar rumah. Ayah dan ibu sudah berangkat kerja .
Sedangkan Takashi-kun, mungkin masih bersiap-siap dikamarnya yang berada di
samping kamarku. Aku bergegas memakai sepatuku dan mengambil sepeda
kesayanganku, lalu menuju Twin Bells, toko milik Maki-neechan.
SKIP
– ISTIRAHAT MAKAN SIANG
maafkan
aku Chiharu-chan, aku harus menemui ketua osis saat ini juga.” Ujar Naoko-chan
dengan muka bersalah. Yahh semenjak Sakura-chan, Tomoyo-chan, dan Rika-chan tak
satu sekolah denganku lagi, tinggal gadis manis berkacamata yang sangat
menyukai cerita horror inilah yang menjadi sahabatku. “yasudahlah, mau bagai
mana lagi. Kaukan memegang jabatan sebagai sekertaris osis, pasti sangat sibuk.
Sampai ketemu nanti ya Naoko-chan.” Ucapku dengan lesu. Hari ini pun aku makan
siang sendirian lagi. Setelah Naoko-chan pergi, akupun kembali kemejaku, berniat
untuk mengambil kotak bentoku. Tapi saying, keberuntungan tak dipihakku…… kotak
bentoku tertinggal dirumah karena terlalu terburu-buru tadi pagi. Tadi pagipun
aku hanya memakan sepotong roti bakar dan segelas susu. Jangan tanyakan kantin,
terlalu ramai saat jam makan siang…. Hueee aku laparr T.T
“Chiharu-channn..”
ahh suara itu lagi. Suara yang 5 tahun belakangan ini selalu menghiburku. Aku
hanya menolehkan mukaku tanpa menjawabnya. “heii.. Kau kelupaan bekalmu kan??
Ini tadi aku bawakan.” Mataku langsung bersinar-sirar(?) melihat kotak bento
yang dibawa oleh takashi-kun. Akupun langsung menggandengnya menuju atap,
tempat favoriteku disekolah ini.
Aku
pun membuka kotak bento ini. Namun aku merasa ada yang janggal. Ini bukan kotak
bentoku. Ini kotak bento Takashi-kun. Dia pasti berbohong lagi. BLETAK. 1
jitakan mendarat mulus dikepalanya. Diapun langsung memegang kepalanya dan
menatapku “Chiharu-chann.. kenapa kau menjitakku…” ucapnya dengan suara yang
menirukan orang hampir menangis. “siapa suruh berbohong. Aku tau, ini kotak
bentomu kan? Dan kau tak membawa bentoku, jadi kau memberikan bentomu padaku.
Jujur” ucapku cuek. Sedangkan dia? Hanya tertawa karna telah ketahuan
berbohong. “sudah, ini kau makan saja. Inikan punyamu.” Kataku sambil
meliriknya. “tak mau, aku maunya disuapi olehmu” ucapnya sambil tersenyum.
‘apa-apaan senyuman itu. kenapa harus semanis itu>.<’ ucapku dalam hati.
BLETAK. Lagi-lagi 1 jitakan mendarat mulus di kepalanya. “Chiharu-chann..
kenapa?? Kau tidak suka ya? Yasudahlah.” Ucapnya sedih. “buka mulutmu.” Lumayan
cepat, tapi terlalu kalo dia tidak mendengarnya. “ ehh, tadi Chiharu-chan
mengatakan apa??” benar-benar keterlaluan-_-
“A.KU.BI.LANG.BU.KA.MU.LUT.MU.TA.KA.SHI.KUN” ucapku dengan penuh penekanan
disetiap suku katanya. “aaaaaaa” dia langsung membuka mulutnya tanpa kusuruh 3
kali. “nah sekarang giliran Chiharu-chan yang menyuap sendiri.” Ucapnya dengan
mulut yang penuh makanan. Sebenarnya aku ingin menolak, tapi perutku tak bisa
diajak kompromi lagi. Segera saja aku menyuap makanan untuk diriku sendiri.
Acara suap-menyuap itu pun berakhir. Tepat saat bel masuk berbunyi. Kami segera
kekelas kami masing-masing yang sebenarnya hanya sebelahan.
SKIP-PULANG
SEKOLAH
“Chiharu..
chiharu…… chiharu-chaaaan. Apakah kau masih ada disitu??” terdengar suara yang
lembut nan ceria dan sukses mengagetkanku. Akuhanya meliriknya sekilas, lalu
mengehela nafas. “heii, kau sukses mengagetkanku tau.” Ucapku sambil
menjitaknya. “hehehe. Sudahlahh. ayo pulang, semua dikelas ini sudah pulang
dari tadi.” Ucapnya santai sambil duduk di depanku. “eh?? Jadi kita tinggal
berdua disini??” ucapku dengan pipi yang merona. “iya. Memangnya ada siapa
lagi??” ucapnya samtai. “Lalu kenapa kau masih ada disini?” pipiku makin
merona, aku menutupinya dengan membereskan buku-bukuku. “heii, mana mungkin aku
membiarkan adik termanisku ini sendirian.” Ucapnya masih santai. ‘jadi, hanya
adik ya.. miris sekali hidupku ini. Menyukai orang yang menganggapku sebagai
adiknya sendiri.’ Akupun tersenyum miris sambil membereskan barang-barangku.
Lalu keluar bersamanya.
Dan
disinilah aku. Duduk di boncengan sepedaku sendiri yang dikendarai oleh
Takashi-kun. Yahh, ternyata tadi pagi Takashi-kun di atar oleh supir, tidak membawa
mobilnya sendiri. Aku dan Takashi-kun memang sudah dibelikan mobil—kan aku
sudah bilang aku sudah dianggap anaknya sendiri—tapi aku lebih memilih untuk
bersepeda atau berjalan kaki karna jarak rumah dan sekolah tidak begitu jauh.
SKIP-MALAM
HARI-SETELAH MAKAN MALAM-DAN BELAJAR- PUKUL 9 MALAM
Balkon,
coklat panas, langit cerah, sempurna. Saatnya melakukan hobiku. Mungkin ada
yang bertanya-tanya, apa itu hobiku. Hmm hobiku itu hobi yang sangat mudah, dan
gratis. Hobi yang selalu aku lakukan sedari umur 8 tahun. Ada yang sudah
menebak?? Yupp melihat langit adalah hobiku. Mungkin ada yang beranggapan aneh.
Tapi melihat langit sangat menyenangkan. Kau bisa melihat sunrise, sunset,
awan-awan yang bentuknya bermacam-macam, belum lagi bintang yang membentuk rasi
bintang. Dan yang paling aku senangi adalah.. hobiku sama dengan hobi
Takashi-kun. Hei, tapi aku juga baru tahu saat tinggal dirumah ini kalau dia
mempunyai hobi yang sama.
“hei
Chiharu-chan, pasti sedang melihat langit. Kali-kali ajak aku dongg.” Terdengar
suara Takashi-kun yang baru keluar dari kamarnya. Balkon kami berdua memang
menyatu. “heh? Yausudah sini. aku akan membuatkan coklat panas dulu untuk
Takashi-kun.” Ucapku sambil berdiri. Namun belum sempurna aku
berdiri ada sebuah tangan yang menarikku sehingga aku jatuh kedekapan hangat
Takashi-kun. Sudah dapat dipastikan mukaku memerah sempurna. Untungnya
lampu sudah kumatikan jadi Takashi-kun tak bisa melihat wajahku.
“Tak
usah, aku mau minta punyamu saja.” Ucapnya sambil mengambil gelasku dan
meminum beberapa tegukan. Aku sudah duduk seperti semula, dia juga
sudah tidak mendekapku. Tapi merangkulku dan menyenderkan kepalaku ke bahunya.
Heii aku tak salah ucap. Dia BENAR-BENAR MERANGKULKU. Sekian lama aku makin
menikmatinya. Angin malam tak terasa, kalah oleh hangatnya rangkulan
Takashi-kun. Langitpun terasa makin indah. Banyak bintang yang tak mungkin
sanggup kuhitung.
“Bintang
itu.. kasian yah..” ucapku pada Takashi-kun. “hemm?? Memangnya kenapa?”
tanyanya sedikit hmm mungkin heran. “yah.. kasihan saja. Aku tak mau hubungan kita seperti bintang-bintang disana Takashi-kun.”
Ucapku lagi, belum menjawab pertanyaanya. “ya memangnya kenapa Chiharu-chan??”
ucapnya makin penasaran. “karna… karna walaupun mereka terlihat sangat dekat,
padahal jarak mereka bermilyar-milyar tahun cahaya. Aku tak mau kita seperti
itu.” ucapku tetap melihat langit. “Menurutku, kau seperti bintang
Chiharu-chan.” Apa dia tidak senang berdekatan denganku. Akupun menunduk.
Takashi-kun yang menyadari aku tiba-tiba menunduk langsung melanjutkan
kata-katanya. “ya, kau seperti bintang. Kau sangat cantik, kau selalu
bercahaya, kau bisa memperlihatkan sinarmu padahal orang itu jauh darimu. Dan
kau, adalah satu-satunya bintang dihatiku Chiharu-chan.” Jawaban yang sangat
membuatku tercengang. “tapi aku tidak secantik Rika-chan, aku tidak bercahaya
sepperti Tomoyo-chan, aku juga tidak bisa menunjukkan sinarku seperti
Sakuraa-chan.” Jawabku lesu. “tapi kau bagiku. Kaulah satu-satunyan bintang
dihatiku. Jadi, mau kah kau jadi kekasihku Chiharu-chan?” senyumnya… terlalu
manis… “ehh?? Tapi kan kita keluarga..” ucapku heran. “kita memang keluarga,
tapi bukan kandung.dan ayah dan ibu sangat senang bisa memiliki putrid
sepertimu. Jadi, kalau kita menikah nanti kau akan jadi anak ayah dan ibu juga
kan??” ucapnya sambil tersenyum. “umm, baiklah kalau begitu..” ucapku sambil
menunduk. “heh benarkahh??? Terimakasih Chiharu-chann” ucapnya sambil
memelukku. Malam ini.. akan menjadi malam yang paling indah dalam
hidupku..
~.~.~.~.~.~.~.~.~.~ TAMAT ~.~.~.~.~.~.~.~.~.~
Hueeee
maaffff.. bukannya lanjutin ff yang lama malah bikin ff baru yang
super gaje….. sebenernya ini ide udah lama, tapi baru dijadiin ff sekarang
ajah…. Yayaya, aku tau ini ff aneh bin ajaib.. aku terima kok yang mau ngina..dan
hobi itu sebenrnya hobi ku, trus kata-kata chiharu pas dia bilang bintang itu
kasian juga pendapatku doing sebenernya sih. Udahlah dibandingkan malah jadi
curcol disini aku udahin dulu aja.. sampai ketemu di ff lainnya *kayak ada yang
baca aja* wkwkwk udah ahh.. bubayy semuaaaaa
Makasih
udah mau baca apa lagi kalo ngereview.. hohoho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar