Jumat, 11 Januari 2013

Fanfiction : Family, Love, and Friendship Ch1 (Kocchimuite Miiko)

Summary : Perjalanan Hidup Miiko, Mari, Yukko dengan anak-anak Shappire mulai dari pertentangan, persahabatan, sampai percintaan / judul gak nyambung / ide pasaran / alur yang aneh / aku saranin baca bagi yang penasaran..hehe / lanjut atau apus?


 Disclaimer: Ono Eriko (saya meniru Chara beliau dengan sedikit perubahan)

Pairing : untuk saat ini dan beberapa ch kedepan Yukko-Kenta, tapi untuk ch-ch selanjut-selanjutnya akan di ganti dengan Mari-Nakazawa atau Miiko-Tappei
selamat membaca


Ribut, adalah kebiasaan anak-anak kelas 11-C bila tak ada guru. Terdengar suara siswa siswi yang entah sedang membicarakan apa. Tak cuma mengobrol, banyak juga yang bergurau bahkan beberapa anak terlihat tertidur. Tapi tidak untuk seorang gadis manis yang selalu menyandang peringkat satu dikelas. Dia tetap bergulat dengan soal matematika dihadapannya. Bahkan suara teman-temannya tidak diperdulikan. Seolah-olah suara itu hanya angin yang berhembus.

Yukko POV

'Mari-chan dan Miiko kemana ya? Semenjak pelajaran IPA berakhir aku tak melihat mereka' pikirku. Yahh, harusnya saat ini Pak Oonishi sedang mengajar pelajaran kesukaanku Matematika. Tapi tadi kami mendapat berita kalau Pak Oonishi guru matematika sekaligus Wali Kelas kami sedang ada urusan di Tokyo.

Aku menengok ke lapangan. Tempat dudukku memang dekat jendela. Jadi aku bisa melihat lapangan dari sini. tapi sayangnya aku tak melihat kedua sahabatku itu. Aku hanya menemukan segerombol anak popular(laki-laki) yang sedang bermain bola. Anak-anak popular itu juga merupakan penyanyi. Tapi mereka tidak mempunyai lagu. Mereka hanya meng-Cover lagu orang lain. Band mereka adalah Shappire. Jangan Tanya kenapa mereka menamai band mereka begitu. Mereka semua memang sangat menyukai warna biru.

Aku akan member tahu semua personilnya. Yang pertama adalah Eguchi Tappei, dia adalah vocalist sekaligus gitaris dalam band ini. Mukanya yang tampan dan terlihat cool ini membuat banyak yang menyukainnya. Sifatnya yang kadang terlihat tak peduli ini bisa menghilang entah kemana bila ia berhadapan dengan Miiko. Sepertinya dia menyukai Miiko. Dan mengejek adalah salah satu cara untuk mendekati Miiko. Manjur memang, tapi Miiko kan sangat polos-_-a .

Yang kedua adalah Yoshida Ikuya, dia bisa memainkan piano dan juga menyukai Miiko. Tapi cara pendekatannya sangat berbeda. Yoshida lebih sering memuji, bahkan tak pernah mengejek Miiko sama sekali. Itu yang membuat Tappei kesal melihatnya. Dia juga termasuk anak yang lebih menyukai belajar dibandingkan berolahraga. Jadi, kau tak akan melihatnya dilapangan saat ini. Mungkin dia sedang ada di perpustakaan. Nilainya dan nilaiku selalu kejar-kejaran. Tapi aku bersyukur, semenjak kelas 5 sd aku selalu mendapat rank 1 dikelas, maupun seangkatan.

Yang ketiga Nakazawa Takuto. Dia adalah seorang drummer yang hebat. Dia suka menggambar dan menyukai komik buatan Mari. Dari gerak-geriknya sih bisa dipastikan kalau dia menyukai Mari. Tapi entah lah, biar ia yang mengungkapkannya sendiri.

Yang keempat Nomura Yoshiki. Dia itu adalah bassist. Sebenarnya dia juga bisa bermain piano. Tapi entah kenapa ia lebih memilih menjadi bassist. Mungkin karena kecintaannya pada dunia perfilman. Kalau kau memperhatikannya, ia terlihat seperti menyukai Tanimura Miho. Seorang gadis cantik yang sudah menjadi model bersama Takahashi Yasuko (Yakko) dan Morimoto Nozomi. Dia memang bertekat menjadikan Miho pemeran utama di film yang akan dia buat. Entah film apa itu, belum ada yang tahu.

Yang kelima atau yang terakhir. Satou Kenta, entah kenapa setiap aku membayangkan wajahnya pipiku langsung bersemu merah. Dia adalah gitaris di band ini. Wajahnya yang manis dan damai membuatnya disukai banyak orang. Belum lagi sifatnya yang humoris walaupun kadang terlihat konyol. Diantara 4 orang lainnya dia paling dekat dengan Tappei. Dengar-dengar ia dan Tappei sudah satu sekolah sejak kelas 1 sd. Kenta sudah mempunyai seorang kekasih. Hal yang membuatku merasa sesak nafas saat melihat mereka berdua bersama. Pacarnya adalah Chiharu.

Jangan tanya kenapa aku berani memanggil Tappei, Kenta, dan Yoshiki dengan nama kecilnya. Aku memang sudah sekelas dengan mereka semenjak kelas 7 smp. Aku memang baru pindah ke kota ini sekitar 4 tahun lalu. Jadi, aku berkenalan dengan Miiko dan Mari juga baru, saat aku kelas 7 juga.

TINGTONGTINGTONG

Tak terasa sudah pulang. Apa selama itu aku berhayal? Saat aku sudah sadar Miiko dan Mari sudah kembali ke kelas. "Miiko, Mari kalian kemana saja?" tanyaku langsung tanpa basabasi terlebih dahulu. "Tadi kami ke kantin Yukko. Habis kamu mengerjakan soal matematika terus. Sudah tau aku tak mengerti. Lagi pula aku dan Mari tadi lapar, jadi kami ke kanti dulu deh. Iya kan Mari?" Jawaban Miiko lalu disambung dengan pertanyaan. "Hn" Mari hanya menjawab seperti itu. Dia memang terlihat sedang membereskan sketsa komiknya. Mungkin ingin dia selesaikan secepatnya lalu dibawa ke editor.

Belum selesai kami membereskan buku, "Shappire" masuk ke kelas yang akhirnya menimbulkan jeritan beberapa anak perempuan karena melihat idola mereka minus Yoshida bercucuran keringat. Kalau aku boleh jujur, aku juga kagum melihat Kenta seperti itu. Ia kelihatan lebih keren dibandingkan biasanya. Entah kenapa Tappei-yang seharusnya membereskan buku-malah ketempat Miiko lalu menggodanya habis-habisan. Ya, dengan sigap Yoshida pun memmbela Miiko. Nakazawa juga sama saja, ia langsung mengunjungi Mari dan bertanya-tanya soal komik yang dibuatnya. Yoshiki beda lagi, dia malah sibuk dengan handycam yg keluaran terbaru. Hanya kenta yg lagsung membereskan barang-barangnya. Mungkin itu karena Chiharu-pacarnya- tidak satu kelas dengannya.

"Jadi, sekarang kalian mau kemana?" tanyaku membuka percakapan setelah keluar gerbang. "Aku ingin ke editor untuk menyerahkan naskah ini" sahut Mari semangat. Nada yang sangat berbeda terlontar dari Miiko "Aku harus les matematika" ucapnya lesu. Yah, aku memang tau dia paling tidak menyukai pelajaran Matematika. Tapi dia sangat unggul untuk belajaran olehraga, walau badannya kecil..hihihi. "Kamu mau kemana Yukko?" Tanya Mari balik. "Seperti biasa, membantu di toko. Hari ini kak Miyuki dan kak Makorin tidak datang." Jawabku sambil tersenyum. Keluargaku memang memiliki bisnis toko bungan dan merangkai bunga. Biasanya kak Miyuki dan kak Makorin bekerja part-time disana. Tapi hari ini mereka bilang kalau ada tugas kelompok. Dan besok harus dikumpulkan.

Jadi disinilah aku, menunggu di meja kasir sambil mengulang pelajaran tadi pagi. Klinting klinting lonceng pintu berbunyi pertanda ada yang datang. "Ahh.. Terima kasih sudah mau datang, dan maaf merepotkan Yuka" pekikku senang. Walaupun ada perasaan bersalah karna mengganngu waktu istirahat dan belajarnya, tak bisa kupungkiri kalau aku sangat senang dia benar-benar datang. "Sama-sama kak. Aku juga sedang tidak ada kegiatan. Lagipula aku sangat menyukai bunga." Ucapnya sambil tersenyum. Hari ini dia kembali memakai dress selutut tanpa lengan bagian atas berwarna soft pink dan bagian pinggang kebawah bewarna shocking pink. Tak lupa rambutse pinggulnya yang biasa dikucir satu itu digerai. Memang lebih panjang dibandingkan saat aku pertama kali bertemu dengannya.

"Sekali lagi terima kasih Yuka. Maaf meninggalkanmu secepat ini, tapi ada beberapa hal yang harus aku lakukan. Sekali lagi terima kasih dan maaf." Ucapku sambil membungkuk. "Takapa kak. Lebih baik sekarang kakak melakukan hal-hal yang harus dilakukan." Dia masih tersenyum. Sangat manis, pantas saja Mamoru bisa terpikat olehnya. "Yasudah aku pulang dulu ya. Sampai jumpa Yuka." Aku melambaikan tanganku. "Iya, sampai jumpa." Dia juga ikut melambaikan tangannya dengan anggun. Aku berjalan kerumah yang hanya ada disebelah toko bunga ini. "Sudah jam 5, apa Shouma sudah pulang dari club ya?" tanyaku pada diriku sendiri setelah melihat jam.

"Aku pulang." Ucapku sedikit teriak. Siapa tau Shouma sudah pulang. "Selamat datang." Dugaanku benar. Shouma sudah pulang, dan dia sedang menonton tv. "Kapan kau pulang?" tanyaku sambil menatapnya dengan tatapan tanya. "Dari tadi" ucapnya datar tanpa mengalihkan pandangannya pada layar tv. Aku hanya bisa menghela nafas karna sifat adikku yang cuma satu ini. "Apa kau tidak lapar? Mau makan apa?" tanyaku jahil. Pertanyaanku yang satu ini bisa mengalihkan pandangannya dari tv menjadi melihatku, tatapannya seperti anak kecil yang sedang meminta permen, "Aku mau nasi goring kakk.." suaranyapun tak kalah manja. Aku terkikik melihatnya. Dia memang seorang pemuda yang cuek, bahkan terkesan dingin dan tak segan-segan menghajar siapapun yang mengajaknya berantem. Tapi entah kenapa bila didepanku dan Ibu, dia selalu OOC dan menjelma menjadi seperti anak kecil berumur 5 tahun. "Baiklah, sekarang keatas, bersihkan badanmu, lalu istirahat dulu. Aku mau mengganti baju lalu memasakkan makanan kesukaan adikku tersayang yang satu ini." Ucapku disela-sela kikikanku. "Okayyyyy.." setelah mengucapkan itu dia langsung berlari menaiki tangga.

Akupun menyusul dibelakangnya, tapi tanpa berlari. Aku langsung masuk ke kamarku yang hanya berjarak dua kamar mandi milikku dan milik Shouma. Setel ah berganti baju aku langsung turun dan kedapur untuk memasakkan makanan untukku, Shouma, dan pastinya orangtua kami.
.
.
.
Cahaya matahari memasukki kamarku melalui celah tirai. Cahaya itu tepat terkena wajahku. Itu yang membuatku terbangun dan tersadar bila sekarang sudah pagi. Aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu siap-siap untuk berangkat. Aku melangkahkan kakiku perlahan menuju' ruang makan. Disana sudah terlihat Ibu dan Ayah berpakaian rapi. 'Pasti mereka mau pergi lagi' pekikku dalam hati. "Pagi Bu, Pagi Yah." Sapaku pada mereka berdua. "Pagi." Ucap mereka bersamaan. Sayangnya aku belum melihat Shouma di sebelahku. "Pagi Bu Yah Kak" ucapnya datar. 'Panjang umur sekali dia' kataku dalam hati dan tak mungkin kuungkapkan. Suasana makan seperti biasa, tenang dan sunyi.

"Pagi semua" ucapku saat memasuki kelas. "Pagi Yukko" ucap beberapa anak menyapaku. Awalnya aku ingin mendekati Mari, tapi Nakazawa sedang ada didekatnya. Akhirnya aku hanya menyapanya dan berlalu ke mejaku sendiri. Tak lama kemudia Tappei dan Miiko memasukki kelas sambil saling mengatai satu-samalain yang menimbulkan sorakkan senang dan kecewa para Fansgirl Tappei, tak lupa mereka memberikan tatapan sinis ke Miiko. Kegiatan sehari-hari, karena rumah Miiko dan Tappei searah dan berdekatan mereka jadi sering berangkat atau pulang bersama. Tak selang berapa lama Kenta memasuki kelas dan menimbulkan sorakan para anak-anak cowok. Belum sampai 5 menit Kenta langsung dipanggil oleh salah satu temannya Chiharu. Katanya sih Chiharu ingin bicara padanya. 10 menit Kenta diluar, sekarang dia malah masuk dengan muka kusut.

Sontak saja Tappei yang sedang menjahili Miiko, Yoshida yang sedang membela Miiko, Nakazawa yang sedang memperhatikan Mari menggambar, serta Yoshiki yang sedang memikirkan cara agar Miho mau jadi model untuk pemotretan mendatanginya. "Kau kenapa?" tanya Tappei dengan muka yang tidak kalah bingung dengan orang-orang dikelas. "Aku….."


A/N : kali ini aku kembali dengan membawa fanfic dan bukan songfic lagi. mungkin untuk beberapa ch akan ada lagunya suapa lebih ngena. maaf baru sampe segini, aku nyelesaiin ch 1 ini baru jam stengah 4 pagi *efek insomnia*. jadi kalo rada ngelantur maaf ya. ff kali ni bakal punya banyak chapter. jadi tolong kasih pesan, kesan, kritik, dan saran tentang ff ini. terimakasih.. ripiu jangan lupa ya^^
-erma.widyastuti-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar