Big Big World ~
Emilia
Cardcaptor Sakura ~
CLAMP
Cerita ini adalah
karanganku, kalo ada yang sama dengan karangan ini, mungkin dia menyalurkan
idenya lebih dulu dibandingkan aku..
Tapi aku jamin, ide
ini hanya dari lagu dan karanganku sendiri..
.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.
Tok tok tok
“siapa?” suara
tomoyo terdengar dari luar.
“aku sakura,
tomoyo” kataku
*tomoyo membuka
pintu*
“lho sakura? Ada
apa? Kenapa kamu ada disini? Bukannya kamu bilang ingin bertemu syaoran?
Dan heii mengapa kamu menangis?” Tanya tomoyo bertubi-tubi.
Aku hanya bisa
menggeleng
“ayo masuk dulu,
maaf aku lupa mengajakmu masuk. Kamu tunggu di kamarku sebentar ya”
Aku hanya bisa
mengangguk pelan
Sekitar 5 menit
kemudian tomoyo datang sambil membawa nampan berisi 2 gelas teh dan 2 piring
kecil berisi cake coklat.
“sakura minum dulu
ya, biar tenang. Aku akan menunggumu sampai kamu tenang dan menceritakannya
padaku” ujar tomoyo sambil tersenyum dan menyerahkan segelas teh.
“terima kasih
tomoyo” aku hanya bisa tersenyum mendengarkan kalimat yang baru saja diucapkan
sahabat sekaligus sepupuku ini. Dia memang orang yang sangat perhatian.
“oh iya, jangan
lupa cake coklatnya ya. Aku lho yang membuatnya” dia tersenyum kepada ku.
Aku hanya bisa
tersenyum, tak tau harus mengatakan apa.
I’m a big big
girl, In the big big world
Is not a big big
thing if you leave me
“sebenarnya..” aku
memulai ceritaku karna sudah cukup tenang.
~flashback~
^penguin park^
“syaorannnnnn..”
teriakku saat aku melihat dia.
“sakura..” ucapnya
lemah
“ada apa syaoran?
Apakah kamu sakit? Capek? Pegal? Atau atau kenapaa??” ucapku panik ‘syaoran
kenapa ya, biasanya dia ceria, kok sekarang lesu?’ aku terus bertanya-tanya
dalam hati.
Wajahnya terlihat
sedih, takut dan kecewa. Aku tak bisa mengetahui apa yang sedang dia rasakan.
“a-aku.. besok..
akan pindah ke hongkong” ucapnya terbata-bata. Seperti ingin menangis, tapi
ditahan.
Kaget, kecewa,
kesal, marah tentu saja itu yang aku rasakan.
“kenapa kau pindah
kesana?” ucapku dengan berat. Ingin sekali aku menangis mendengar keputusannya.
Tapi aku tak mau terlihat lemah dihadapannya
“ada urusan yang
yang harus ku selesaikan” ucapnya dengan nada yang sangat sedih.
Setelah hening
beberapa saat, aku memecah keheningan dengan suaraku.
“baiklah, aku akan
menunggu syaoran sampai kembali ke jepang” ucapku dengan nada yang kupaksakan
agar terdengar ceria dan tersenyum walaupun dipaksakan.
“terimakasih
sakura” ucapnya sambil memelukku dengan erat, seakan tak mau pergi dari sini.
“yasudah, kalau
begitu syaoran pulang dulu, bereskan barang-barang lalu istirahat. Aku juga mau
pulang, hari ini ayah dan kak touya pulang terlambat, jadi aku yang memasak
untuk makan malam. Aku ingin berbelanja dulu ya.. bye” aku tersenyum.
“tapi sakura..” dia
tidak melanjutkan kalimatnya, aku terlanjur berlari, menjauh dari situ, dan
menangis. sebenarnya aku tidak pergi ke minimarket. Ya, aku kerumah tomoyo.
~end flashback~
“Jadi begitu,
sakura yang sabar ya.. lagi pula syaoran akan kembali ke jepang kan kalo
urusannya sudah selesai..” dia tersenyum tipis kearahku.
Aku masih menangis
dipelukannya, dan hanya bisa mengangguk pelan.
“sakura kan sudah
besar, pasti bisa menghadapinya. Aku percaya itu”
“iya, aku sudah
besar, pasti bisa menghadapinya” ucapku sambil tersenyum. Tapi, senyumku hilang
seketika, saat aku teringat sesuatu..
But I do do feel,
that I too too will miss you much
Miss you much
Miss you much
“Kenapa sakura, apa
ada yang salah dengan perkataanku tadi? Aku minta maaf..” ucapnya panik
“tidak kok, aku
hanya teringat sesuatu”
“apa itu??”
“aku pasti akan
merindukannya, sangat merindukannya” ucapku sedih
“sudah-sudah, aku
percaya sakura bisa melewatinya.”
“sekali lagi terima
kasih tomoyo”
“iya sama-sama”
I can see the first leaf falling It’s all yellow and nice It’s so very cold out side Like the way I’m feeling inside
Rumahku tak begitu
jaur dari rumah tomoyo..
Hanya 10 menit
berjalan kaki..
Tomoyo sebenarnya
menawariku untuk diantar sampai rumah, tapi aku menolak.
Hari ini musim
gugur, banyak daun-daun berjatuhan..
Tapi, aku merasa
sedikit kedinginan, aku hanya memakai dress selutut dan stocking.
Padahal, sore itu
mendung..
Aku kembali
merenung ‘yaa.. dingin, seperti hatiku tanpa syaoran.. kedinginan, tanpa ada
yang menghangatkan’
Outside it’s now rainingAnd tears are falling from my eyesWhy did it have to happenWhy did it all have to end
Malam ini hujan
turun dengan derasnya..
Seperti air
mataku.. mengalir dengan desarnya dari mataku..
Aku tak tau kapan
aku akan berhenti menangis..
Aku hanya bisa
bertanya-tanya dalam hati..
Kenapa semua ini
terjadi padaku???
Kenapa semua terasa
berakhir begitu saja??
I have your arms around meWarm like fireBut when I open my eyesYou’re gone
Kenapa aku ada di
penguin park??
Siapa dia,
sepertinya aku pernah melihatnya..
Hai, itu syaoran..
“syaorannnnn”
teriakku
“sakura” ucapnya
sambil tersenyum
Aku langsung lari
dan memeluknya
Terasa sangat hangat..
Aku tak mau
melepasnya..
Tiba-tiba ada
cahaya yang sangat terang..
Aku terbangun..
‘ternyata hanya
mimpi’ ucapku sangan sedih..
I’m a big big girl, In the big big worldIs not a big big thing if you leave meBut I do do feel, that I too too will miss you muchMiss you much
Tiba-tiba aku
teringat perkataan tomoyo tadi siang ‘sakura kan sudah besar, pasti bisa
menghadapinya. Aku percaya itu’
Iya, aku sudah
besar, pasti aku bisa menghadapinya.
Aku tau ini berat..
aku tau akan sangat-sangat merindukannya..
Tapi aku yakin,
syaoran pasti juga merindukanku..
dan suatu saat
nanti, dia akan kembali ke jepang, dan aku akan bertemu dengannya lagi..
~THE END~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar